BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pengawetan pangan memiliki dua
maksud yaitu menghambat pembusukandan menjamin mutu awal pangan agar tetap
terjaga selama mungkin.Penggunaan pengawet dalam produk pangan dalam prakteknya
berperan sebagai anti mikroba atau anti oksidan atau keduanya. Jamur, bakteri
danenzim sebagai penyebab pembusukan pangan perlu dihambat pertumbuhan maupun
aktivitasnya.
B.
Rumusan
masalah
a.
Bagaimana cara pengawetan
dengan menggunakan Garam ?
b.
Bagaimana cara pengawetan
dengan menggunakan Asam ?
c.
Bagaimana cara pengawetan
dengan menggunakan Gula ?
d.
Bagaimana cara pengawetan
dengan menggunakan Bahan Kimia ?
e.
Bagaimana Langkah Kerja Buah Kadongdong ?
BAB II
PEMBAHASAN
PENGAWETAN DENGAN MENGGUNAKAN
GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
A. Pengawetan makanan
dengan garam, asam, gula dan bahan kimia
Pengawetan pangan memiliki dua
maksud yaitu menghambat pembusukandan menjamin mutu awal pangan agar tetap
terjaga selama mungkin.Penggunaan pengawet dalam produk pangan dalam prakteknya
berperansebagai anti mikroba atau anti oksidan atau keduanya. Jamur, bakteri
danenzim sebagai penyebab pembusukan pangan perlu dihambat pertumbuhan maupun
aktivitasnya. Untuk menghambat
pembusukan dan menjamin mutu awal pangan agar tetap terjaga selama
mungkin,maka makanan perlu diawetkan dengan menggunakan:
a.
Garam
Penggaraman merupakan salah satu cara pengawetan yang sudah
lamadilakukan orang. Garam dapat bertindak sebagi pengawet karena garamakan
menarik air dari bahan sehingga mikroorganisme pembusuk tidak dapat berkembang
biak karena menurunnya aktivitas air. Garam digunakan untuk mengendalikan
pertumbuhan mikroorganisme dan sebagai penghambat selektif pada mikroorganisme
pencemar seperti mikroorganisme proteolitik dan spora. Sifat-sifat
Antimikroorganisme dari Garam : Garam memberi sejumlah pengaruh bila
ditambahkan pada jaringan tumbuh-tumbuhan yang segar. Garam akan berperan
sebagai penghambat selektif padamikroorganisme pencemar tertentu.
Mikroorganisme pembusuk atau proteolitik danpembentuk spora adalah yang paling
mudah terpengaruh walau dengan kadar garamyang rendah sekalipun (yaitu sampai
6%). Mikroorganisme patogen termasuk Clostridium botulinum kecuali
Streptococcusaureus dapat dihambat oleh konsentrasi garam sampai
10 – 12%. Beberapamikroorganisme terutama jenis Leuconostoc
dan Lactobacillus dapat tumbuh dengancepat dengan adanya garam.
Garam juga mempengaruhi aktivitas air (aw) dari bahan sehingga dapat
mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme. Beberapa mikroorganisme seperti
bakteri halofilik (bakteri yang tahan hidup padakonsentrasi garam yang tinggi)
dapat tumbuh dalam larutan garam yang hampir jenuh,tetapi membutuhkan waktu
penyimpanan yang lama untuk tumbuh dan selanjutnya terjadi pembusukan.
a. Aplikasi Pengolahan dengan Garam
(a) Penggaraman Ikan
Penggaraman ikan dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni:
1) Penggaraman kering (dry salting) dengan menggunakan
garam kering ; ikan disiangilalu dilumuri garam dan disusun secara
berlapis-lapis dengan garam.
2) Penggaraman basah (brine salting) dengan menggunakan
larutan garam jenuh ; ikan ditumpuk dalam bejana/wadah kedap air lalu diisi
dengan larutan garam.
3) Penggaraman kering tanpa wadah kedap air (kench
salting); hampir sama dengan cara (1), tetapi karena wadah yang digunakan tidak
kedap air, maka larutan/cairangaram yang terbentuk akan langsung mengalir ke
bawah dan dibuang.
4) Penggaraman yang diikuti dengan proses perebusan
(pindang) atau mencelupkan dalam larutan garam panas (cue).
(b) Telur Asin
Telur asin adalah suatu hasil olahan telur dengan prinsip penggaraman.
Fungsi garam di sinisama dengan penggaraman ikan yaitu menarik air sampai kadar
air tertentu sehingga bakteritidak dapat berkembang lagi. Garam yang digunakan
juga harus bersih dan ukuran kristalgaramnya tidak terlalu halus.
(c) Acar
Acar atau yang dikenal dengan pickle adalah sayur atau buah yang diberi
garam dan diawetkan dalam cuka baik diberi bumbu atau tidak. Proses penggaraman
dilakukan pada tahap awal pembuatan acar dengan cara fermentasi. Terkadang
dilakukan penambahan gula sebanyak 1% apabila sayur atau buah yang digunakan
berkadar gula rendah.Jadi, acar dibuat dengan kombinasi dua cara pengawetan
yakni penggaraman dan fermentasi.
(d) Ikan Teri
Ikan teri merupakan produk setengah jadi dari hasil pengolahan ikan yang
menggunakandasar proses penggaraman dan pengeringan. Namun demikian ada juga
ikan teri tawar,untuk ikan jenis ini maka ikan tidak dilakukan penggaraman
b.
Gula
Digunakan sebagai pengawet dan lebih efektif bila dipakai dengan tujuan
menghambat pertumbuhan bakteri. Sebagai bahan pengawet, pengunaan gula pasir
minimal 3% atau 30 gram/kg bahan. Gula atau sukrosa merupakan karbohidrat
berasa manis yang sering pula digunakan sebagai bahan pengawetkhususnya
komoditas yang telah mengalami perlakuan panas. Perendaman dalamlarutan gula secara
bertahap pada konsentrasi yang semakin tinggi merupakansalah satu cara
pengawetan pangan dengan gula. Gula seperti halnya garam jugamenghambat
pertumbuhan dan aktivitas bakteri penyebab pembusukan, kapang,dan khamir.
Makanan yang dimasak dengan kadar sukrosa/gula pasir tinggi
akanmeningkatkan tekanan osmotik yang tinggi sehingga menyebabkan bakteri
terhambat. Gula terlibat dalam pengawetan dan pembuatan aneka ragam
produk-produk makanan.Beberapa diantaranya yang biasa dijumpai termasuk selai,
jeli, marmalade, sari buah pekat, sirup buah-buhan, buah-buahan bergula, umbi
dan kulit, buah-buahan beku dalam sirup, acar manis, chutney, susukental manis,
madu.
Walaupun gula sendiri mampu untuk memberi stabilitas mikroorganisme pada
suatu produkmakanan jika diberikan dalam konsentrasi yang cukup (di atas 70%
padatan terlarut biasanyadibutuhkan), ini pun umum bagi gula untuk dipakai
sebagai salah satu kombinasi dari teknik pengawetanbahan pangan. Kadar gula
yang tinggi bersama dengan kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakukandengan
pasteurisasi secara pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi dan
bahan-bahanpengawet kimia (seperti belerangdioksida, asam benzoat) merupakan
teknik-teknik pengawetan panganyang penting.Apabila gula ditambahkan ke dalam bahan
pangan dalam konsentrasi yang tinggi (paling sedikit40% padatan terlarut)
sebagian dari air yang ada menjadi tidak tersedia untuk
pertumbuhanmikroorganisme dan aktivitas air (aw) dari bahan pangan
berkurangWalaupun demikian, pengaruh konsentrasi gula pada aw bukan merupakan
faktor satu-satunya yangmengendalikan pertumbuhan berbagai mikroorganisme
karena bahan-bahan dasar yang mengandungkomponen yang berbeda-beda tetapi
dengan nilai aw yang sama dapat menunjukkan ketahanan yangberbeda-beda terhadap
kerusakan karena mikroorganisme.Produk-produk pangan berkadar gula yang tinggi
cenderung rusak oleh khamir dan kapang, yaitukelompok mikroorganisme yang
relatif mudah dirusak oleh panas (seperti dalam pasteurisasi) ataudihambat oleh
hal-hal lain.
Monosakarida lebih efektif dalam menurunkan aw bahan pangan dibanding
dengan disakarida ataupolisakarida pada konsentrasi yang sama, dan digunakan
dengan sukrosa dalam beberapa produkseperti selai
c.
Asam
Asam benzoat, asam propionat,
dan asam sorbat merupakan zat pengawet makanan yang aman untuk mencegah makanan
agar tidak cepat rusak. Golongan asam ini digunakan untuk menurunkan pH sampai
kadar pH yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Biasanya, digunakan pada
jajanan pasar atau kue-kue basah.
Salah satu pengawet makanan
dari golongan asam yang cukup terkenal adalah asam benzoat. Pengawet makanan
ini berbentuk kristal dengan warna yang putih. Pada 1875, seorang peneliti,
Salkowski, menemukan bahwa pengawet campuran asam benzoat akan cenderung awet.
d.
Bahan Kimia
Bahan tambahan kimia digunakan
untuk bermacam-macam tujuan, namun pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan
mutu hasil produksi. Berkaitan dengan proses pembuatan produk-produk olahan
atau awetan jahe, beberapa jenis bahan tambahan kimia yang mungkin digunakan
adalah sebagai berikut :
1. Kaporit
Kaporit berbentuk kristal
putih dan berbau merangsang. Bahan kimia ini memiliki kemampuan membunuh
mikroba, termasuk mikroba penyebab kerusakan bahan makanan dan minuman. Dalam
kegiatan pengolahan atau pengawetan jahe, kaporit diperlukan untuk
menyucihamakan (sanitasi) peralatan produksi yang bersinggungan secara langsung
dengan bahan/adonan yang diproses serta botol/kaleng kemasan produk. Dosis
penggunaan Kaporit adalah 1% atau 10g/liter air perendam.
2. Asam sitrat dan asam asetat
(cuka)
Asam sitrat berbentuk kristal,
mirip dengan gula pasir. Bahan ini memiliki kemampuan menurunkan derajat
keasaman (pH) atau membuat suasana larutan menjadi asam. Namun, pada kondisi
tertentu suasana asam juga dapat dibuat dengan penambahan asam asetat atau cuka
(CH3COOH).
3. Natrium klorida (NaCl)
Dalam bahasa sehari-hari,
natrium klorida dikenal sebagai garam dapur, yakni bahan kimia yang berfungsi
sebagai pemberi rasa asin,bahan ini dapat digunakan dalam jumlah sesuai
kebutuhan.
4. Natrium benzoat
Natrium benzoat berbentuk
kristal putih. Bahan kimia ini berperan sebagai bahan pengawet seperti produk
jahe dalam sirup yang dikemas dalam wadah tertutup.
e.
Lampiran Langkah kerja Buah
Kadongdong
A. Alat Dan Bahan
1. Alat yang digunakan adalah :
a. Pisau
b. Sendok
c. Wadah
2. Bahan-bahan yang digunakan :
a. Garam
b. Gula
c. Asem Cuka
d. Sari Manis
e. Air Secukupnya
3. Langkah-langkah pembuatan :
a. Memilih buah yang Sehat, Segar dan
Bersih
b. Kupas buah Kadondong dengan Pisau
c. Cuci buah sampai Bersih
d. Potong setengah bentuk buah tetap utuh
e. Masukan Buah Kadongdong ke dalam
Wadah
f.
Masukan
Gula, Garam, Asem, dan Sari Manis Secukupnya
g. Masukan Air Secukupnya
h. Kemudian tunggu Pengawetan dalam
waktu 3 hari
4. Hasil Pengawetan :
a. Pengawetan ini terjadi kekeliruan
sehingga hasil didapatkan tidak maksimal karena Faktor :
a) Kurang air
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penggunaan garam, gula, asam dan bahan kimia
lainnya dalam makanan biasanya digunakan sebagai pengawet, hal ini dilihat dari
daya menghambat pertumbuhan dari mikroba.
B.
Saran
Penggunaan Bahan seperti
garam, gula, asam maupun bahan kimia lainnya tidak boleh melebihi batas yang
telah ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://rhyafile.blogspot.com/2013/01/pengolahan-makanan-dengan-garam-asam.html.
Copy Right Hari /
Tgl. : Ahad, 25 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar